Wednesday, July 14, 2010

Cetakan dan Pasir Cetak



Cetakan merupakan piranti penting untuk memberikan bentuk coran di dalam sebuah pengecoran. Umumnya bahan cetakan yang dipakai adalah pasir cetak. Jadi pasir cetak merupakan suatu bahan yang memiliki sifat-sifat tertentu yang dapat digunakan sebagai cetakan, sehingga tidak semua pasir dapat dijadikan pasir cetak.

Dapat dikatakan bahwa coran yang baik dihasilkan dari logam yang sesuai yang dituang ke dalam cetakan yang baik, yang terbuat dari pasir cetak yang baik pula.

Cetakan
Ada banyak jenis cetakan dan metoda pembuatan cetakan yang dapat dipakai pada proses pengecoran. Masing-masing jenis cetakan dan metoda pembuatannya masing-masing mempunyai batas kemampuan, keuntungan dan kerugiannya.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pemilihan jenis cetakan dan proses pembuatannya, antara lain:
1.Ongkos modal peralatan dan bahan.
2.Ongkos kerja akhir cetakan agar siap dipakai, misalnya pembakaran, pengangkutan, dll.
3.Ketepatan ukuran dan dimensi coran.
4.pengendalian cetakan (polusi dan daur ulang bahan).
5.Ongkos proses pembuatan termasuk yield logam.
6.Ongkos pengerjaan akhir coran termasuk pemotongan, pengelasan, perlakuan panas, dan permesinan.
7.Jumlah coran per satuan waktu.
8.Luas dan besarnya lantai bengkel pengecoran.

Pada prinsipnya faktor-faktor tersebut diperhitungkan untuk memperoleh hasil guna yang tinggi dengan mutu logam yang sesuai dengan keinginan pemesan.
Umumnya pemilihan jenis cetakan dan metoda pembuatan cetakan pada proses pengecoran lebih ditekankan terhadap beberapa teknis dan pertimbangan ekonomisnya di samping faktor kemungkinan penerapan teknologi yang mampu digunakan.

Jenis-jenis cetakan tersebut antara lain :
a.Cetakan pasir basah (Green sand moulds)
b.Cetakan pasir muka kering (Skin dried moulds)
c.Cetakan pasir kering (Dry sand moulds)
d.Cetakan semen (Cemen process moulds)
e.Cetakan pasir proses CO2 (CO2 process moulds)
f.Cetakan pasir kulit kerang (Croning/Shell process moulds)
g.Cetakan pasir furan

Pasir Cetak
Cetakan pasir yang digunakan pada industri pengecoran logam dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu cetakan pasir dengan bahan pengikat lempung dan cetakan pasir dengan bahan pengikat khusus seperti kaca, air, semen, dammar dan sebagainya. Pemilihan jenis pasir cetak biasanya disesuaikan dengan pemilihan cetakan yang akan dipakai yang memenuhi syarat-syarat kriteria dari pasir cetak itu sendiri.

Secara umum pasir yang dapat dijadikan sebagai pasir cetak perlu memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
1.Memiliki sifat refraktori yang sangat baik
2.Permeabilitas yang cukup baik untuk melewatkan dengan cepat gas yag terjadi pada saat logam cair dituang ke dalam cetakan
3.Kekuatan yang cukup baik untuk menahan tekanan pada saat logam cair dituang ke dalam cetakan
4.mampu cetaknya baik
5.Mampu padatnya baik
6.Dapat digunakan ulang untuk cetakan
7.Mampu ambruk setelah penuangannya baik
8.Tahan panas terhadap temperatur logam yang dituang
9.Distribusi besar butir yang cocok
10.Mengalami peristiwa kimia dan fisika karena logam cair mempunyai temperatur yang tinggi
11.Tidak menimbulkan polusi
12.Pasir harus murah.

Pasir cetak yang memiliki sifat-sifat tersebut di atas secara umum diperoleh langsung dari alam dan dapat segera digunakan dalam pembuatan cetakan, atau mendapatkan perbaikan terlebih dahulu dengan menghilangkan atau menambah sebagian bahan pengganggu, dengan penambahan bahan-bahan tertentu atau dengan perlakuan khusus lainnya.
Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimiliki pasir cetak harus dilakukan pengujian pasir pada pasir cetak tersebut. Pengujian pasir cetak yang dilakukan pada cetakan pasir basah untuk produk bushing ini adalah :
1.Pengujian kadar air.
2.Pengujian kadar lempung
3.Pengujian permeabilitas.
4.Pengujian kekuatan pasir (kekuatan tekan basah dan kekuatan geser).
5.Pengujian distribusi besar butir pasir.
6.Pengujian Surface Stability Index (SSI).

No comments:

Post a Comment