WPS : Welding Procedure Specification atau Prosedur pengelasan
Yaitu sebuah prosedur tertulis yang khusus dibuat untuk keperluan pekerjaan pengelasan sebagai pedoman pekerjaan untuk tukang las (welder).
WPS dibuat oleh seorang Welding Engineer (bersertifikat)
Data-data yang terdapat di dalam sebuah WPS yaitu:
1. General Data, meliputi:a. No WPS dan No Supporting PQR (Procedure Qualification Record)
b. Proses pengelasan : meliputi jenis proses pengelasan yang akan digunakan serta type dari proses pengelasan tersebut (Manual, Semi-Auto, atau Automatic)
2. Joints,meliputi:
a. Joint Design, jenis disain sambungan pada material yang akan dilas (groove, filet, dll)
b. Backing Material, yaitu material bantuan yang biasanya digunakan pada sambungan dengan tujuan agar tidak terjadi distorsi pada saat pengelasan
c. Edge preparation, perlakuan membersihkan atau memperbaiki sudut-sudut tajam pada material yang akan dilas. Proses perlakuan bisa menggunakan gerinda, amplas dll
3. Base Metal, meliputi:
a. Tipe spesifikasi dan grade material, jenis material yang akan dilas (similar atau dissimilar metal), lengkap dengan P No. dan Group No. (terdapat dalam standard)
b. Chemical Analysis & Mechanical properties (if required)
c. Thickness range, Range thickness berdasarkan standard yang digunakan pada prosedur tersebut
d. Pipe diameter range, sda---berdasarkan standard yang digunakan
4. Filler Metal, meliputi:
a. Jenis filler metal, yang sesuai dengan jenis dari base metal, lengkap dengan Spec No (SFA), Class (AWS No) serta brand name dari filler metal tersebut
b. Size diameter, apabila menggunakan lebih dari filler metal dengan size diameter yang berbeda, maka harus dicantumkan keseluruhannya
c. Flux (if required), dicantumkan jenis electrode flux nya lengkap dengan trade name nya pula
5. Position, meliputi:
a. Position of Groove
b. Welding progression uphill atau downhill
c. Position of fillet, range untuk posisi fillet tergantung dari santard yang digunakan
6. Preheat
Yaitu perlakuan pemanasan (preheat) sebelum proses pengelasan berjalan, dan tidak semua proses pengelasan melalui perlakuan panas terlebih dahulu.
Pada bagian ini memuat temperature minimum pemanasan dan temperatur Interpass maksimum (Temparatur yang dicantumkan berdasarkan standard yang digunakan serta merefer kepada thickness material yang digunakan), serta metode pengukuran temperature pada saat perlakuan panas maupun pada saat mengukur interpass tempetarur.
7. Post Weld Heat Treatment (PWHT)
Yaitu proses perlakuan panas setelah proses pengelasan berjalan seluruhnya. PWHT ini bertujuan untuk menghilangkan tegangan sisa yang timbul pada proses pengelasan, dan sama dengan preheat, tidak semua proses pengelasan setelahnya dilakukan proses perlakuan panas.
Di dalam WPS, data PWHT yang tertulis yaitu meliputi temperatur range dan time range/holding time, dimana kedua hal tesebut dapat dilihat dalam standar standard yang digunakan.
8. Gas
Ada beberapa proses pengelasan yang menggunakan bantuan gas. Data-data yang bersangkutan dengan gas tersebut harus dimuat juga dalam WPS, diantaranya yaitu: Jenis dari shielding gas yang digunakan, percent composition dari gas tersebut, flow rate, backing gas, dst
9. Electrical Characteristics
Parameter karakteristik elektrik ini sangat penting diperhatikan, karena apabila pada saat proses pengelasan keluar dari range parameter yang telah ditentukan ini, maka kemungkinan keberhasilan dari produk hasil pengelasan ini sangatlah kecil.
Parameter yang termasuk dalam karakteristik elektrik ini yaitu:
- Current: AC atau DC
- Polarity : EN (SP) atau EP (RP)
- Ampere (Range)
- Voltage (Range)
- Travel speed
- Heat Input (Range), sesuai hasil perhitungan dari PQR
10. Technique
Teknik yang dimaksud yaitu meliputi:
a. Teknik pengisian filler metal ke dalam kampuh las, yaitu string (menarik lurus filler metal/elektroda biasanya dilakukan pada kampuh yang sempit), Weave (bergelombang, dalam artian menggerakkan elektroda ke dinding kampuh 1 ke kampuh lainnya, biasanya dilakukan pada kampuh yang lebar), atau kombinasi keduanya (string&weave), dimana pada teknik ini dilakukan pada material yang tebal dimana pada kondisi tersebut ada bagian yang menyempit dan ada pula bagian kampuh yang lebar.
b. Jumlah pass yang dibutuhkan setiap sisi material yang akan di las, pilihannya hanya dua single atau multiple pass.
c. Jumlah elektroda yang dipakai pada saat pengelasan.
d. Metode back gouging
e. Metode pembersihan kampuh sebelum dilas dan pada saat interpass
11. Travel Speed dan Heat Input
Travel speed, didapat dari perhitungan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengisi filler metal ke dalam kampuh per pass, satuan yang digunakan yaitu mm/min.
Heat Input, hasil yang didapat melalui perhitungan antara Ampere, Voltage, Travel Speed dan Efisiensi yang dituangkan dalam rumus sebagai berikut: HI=(V x A x η)/TS
12. Pengujian dan laboratorium
Pengujian yang tercantum dalam sebuah WPS meliputi pengujian tidak merusak (Non Destructive Test/NDT) dan pengujian merusak (Destructive Test/DT) dan disertai dengan nama laboratorium tempat pengujian dilakukan, serta nomor berkas hasil pengujian.
13. Nama Welder
Bagian ini tergantung dari pembuat WPS itu sendiri bisa dicantumkan atau bisa pula tidak dicantumkan.
Pencantuman nama welder biasanya terkait dengan bukti untuk pembuatan sertifikat kualifikasi untuk welder itu sendiri.
14. Approval column
Pada kolom ini memuat nama pembuat WPS (dalam hal ini seorang Welding Enginner), nama dan perusahaan client sebagai yang mengakui kebenaran dari pembuatan WPS tersebut dan nama dari pihak ketiga (3rd party) yang menyetujui WPS tersebut.
maaf teh boleh nanya, teteh alumni mn y?
ReplyDeleteCasino | Dr.MCD
ReplyDeleteCasino at 제주 출장마사지 Dr.MCD. See reviews, 충주 출장마사지 ratings, locations, phone 상주 출장안마 numbers, hours, directions, special offers, offers, and information 고양 출장마사지 for 광주광역 출장마사지 Casino at Dr.MCD.